Pengasuh Ponpes Putri Satu Al Amien Prenduan KH. Syaifudin Kudsi,. S.HI,. MA saat membuka seminar edukasi bullying, Sabtu (23/12/2023).
SUMENEP, KLIKMADURA – Maraknya aksi bullying atau perundungan di lingkungan lembaga pendidikan di berbagai daerah mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satunya, dari pengasuh Ponpes Putri Satu Al Amien Prenduan.
Atas keprihatinan itulah, salah satu ponpes terbesar di Madura itu menggelar seminar edukasi untuk mencegah terjadunya perundungan. Seminar tersebut mendatangkan pemateri yang konsen dalam kegiatan edukasi pencegahan perundungan.
Yakni, Dr. Khairul Bariyyah,. M.Pd.Kons. Dia merupakan dosen Departemen Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang yang juga alumni Ponpes Putri Satu Al Amien Prenduan.
Pengasuh Ponpes Putri Satu Al Amien Prenduan KH. Syaifudin Kudsi,. S.HI,. MA membuka langsung seminar dengan tema Zero Bullying: Mewujudkan Pesantren Ramah dan Inklusif itu. Ratusan santri mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh khidmat.
Kiai Kudsi mengaku prihatin dengan maraknya aksi perundungan di berbagai daerah. Terlebih, aksi tersebut terjadi di lembaga pendidikan. “Banyak sekali di berbagai daerah terjadi aksi bullying, itu sangat memperihatinkan,” katanya.
Dengan demikian, Ponpes Putri Satu Al Amien Prenduan menggelar seminar tentang perundungan. Harapannya, pamateri memberikan edukasi kepada seluruh santri agar menghindari segala bentuk perundungan.
“Bismillah semoga kegiatan ini memberikan manfaat kepada kita semua, khususnya dalam upaya mencegah terjadinya bullying atau perundungan,” katanya.
Tidak hanya pemaparan materi, kegiatan tersebut juga diisi dengan penyampaian motivasi dari para alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni Putri Satu (Ika Putri). Sari Purwati selaku sekretaris organisasi tersebut diberi kesempatan menyapa para santri.
Perempuan sarjana ekonomi itu memberi semangat kepada para santri agar giat belajar untuk menjemput masa depan yang lebih baik. Dia juga mewanti-wanti seluruh santri agar menghindari bullying.
Sebab, tindakan tersebut sangat merugikan baik bagi diri sendiri maupun bagi korban. Oleh karenanya, bullying atau perundungan wajib dihindari. “Semangat belajar, jemput masa depan dan hindari perundungan,” katanya disambut riuh tepuk tangan santri. (diend)