Wujud Syukur Atas Limpahan Rezeki, Ratusan Kapal Nelayan Masalembu Semarakkan Ritual Petik Laut

Avatar

- Wartawan

Rabu, 19 Juli 2023 - 20:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kapal Nelayan Masalembu terlihat kompak menyemarakkan petik laut.

Kapal Nelayan Masalembu terlihat kompak menyemarakkan petik laut.

SUMENEP, klikmadura.id Sebanyak 125 nelayan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, yang tergabung dalam kelompok nelayan Rawatan Samudera menggelar petik laut. Ritual tahunan itu dilakukan sebagai wujud syukur atas karunia Allah SWT yang telah memberikan kehidupan pada warga dari hasil panen ikan laut. Kegiatan petik laut itu diawali istighasah dan doa bersama di masing-masing pangkalan. Kemudian, diakhiri dengan pawai kapal nelayan yang dihias dengan pernak-pernik cantik. Sebagian besar warga Masalembu bekerja sebagai nelayan. Bagi mereka, laut merupakan sumber kehidupan. Oleh karena itu harus dilindungi dan dijaga dari berbagai ancaman, termasuk kapal cantrang.
BACA JUGA :  Dua Tahun Terakhir, Bupati Fauzi Berhasil Turunkan Angka Stunting Hingga 7,4 Persen
Ketua Rawatan Samudera Matsehri mengatakan, hampir setiap tahun hasil laut nelayan di Masalembu mengalami penurunan yang cukup signifikan. Yakni, biasanya mendapatkan ikan rata-rata 1 ton, menyusut menjadi 600-500 kilogram. Bagi mereka, penyebab penurunan tangkapan nelayan itu ada 3 faktor. Pertama, kerusakan ekosistem laut Masalembu yang diakibatkan oleh keberadaan kapal cantrang dan bom ikan. “Mereka mengeruk ikan tanpa pandang bulu, bahkan sampai terumbu karang yang menjadi rumah ikan ikut hancur. Keberadaan kapal cantrang dan bom ikan ini menjadi ancaman bagi nelayan Masalembu yang notabene adalah nelayan tradisional, maka tak heran konflik antar nelayan intensitasnya begitu tinggi,” katanya, Rabu (19/07/2023).
BACA JUGA :  Pulau Masakambing Ditetapkan sebagai Habitat Asli Burung Kakatua Jambul Kuning
Kedua, faktor keberadaan lalu lalang kapal besar yang tidak mematuhi prosedur. Kemudian, terakhir adalah tidak jelasnya zonasi membuat keberadaan eksositem laut Masalembu terancam. (fix/diend)

Berita Terkait

BTN-Perumdam Tirta Jaya Pamekasan Teken MoU, Beri Solusi Layanan Perbankan untuk Karyawan
Kronologis Lengkap Seorang Ibu di Sumenep Bujuk Anaknya Layani Birahi Oknum Kepsek
Bupati Sumenep Revisi Perbup Penatausahaan Pembelian Tembakau, Sampel Tak Boleh Lebih 1 Kg dan Wajib Dibeli
NasDem Dikabarkan Rekomendasi Achmad Fauzi Nyalon Bupati, Begini Tanggapan DPD NasDem Sumenep
Motivasi Santri Melanjutkan Pendidikan Tinggi, KKN IAIN Madura Posko 6 Gelar Sharing Sesion
NasDem Sumenep Sebut Rekomendasi Pasangan Achmad Fauzi – KH. Imam Hasyim di Luar Prediksi
Ditunjuk Megawati Jadi Bacawabup Achmad Fauzi, Ternyata KH. Imam Hasyim Bukan Orang Sembarangan
Pragaan Fair 2024 Meriah, Angkat Tema Menjaga Tradisi Menumbuhkan Ekonomi

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 22:12 WIB

BTN-Perumdam Tirta Jaya Pamekasan Teken MoU, Beri Solusi Layanan Perbankan untuk Karyawan

Selasa, 3 September 2024 - 15:11 WIB

Kronologis Lengkap Seorang Ibu di Sumenep Bujuk Anaknya Layani Birahi Oknum Kepsek

Rabu, 14 Agustus 2024 - 10:18 WIB

Bupati Sumenep Revisi Perbup Penatausahaan Pembelian Tembakau, Sampel Tak Boleh Lebih 1 Kg dan Wajib Dibeli

Selasa, 13 Agustus 2024 - 12:10 WIB

NasDem Dikabarkan Rekomendasi Achmad Fauzi Nyalon Bupati, Begini Tanggapan DPD NasDem Sumenep

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 06:17 WIB

Motivasi Santri Melanjutkan Pendidikan Tinggi, KKN IAIN Madura Posko 6 Gelar Sharing Sesion

Berita Terbaru