Massa aksi saat orasi di depan Kantor DPRD Pamekasa. (Foto: Arivan)
PAMEKASAN,klikmadura.id – Ratusan masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi demonstrasi, Rabu (8/3/2023). Mereka meminta agar pemilihan kepala desa (pilkades) yang dijadwalkan digelar tahun ini dibatalkan.
Pantauan klikmadura di lapangan, masyarakat kali pertama berkumpul di Arek Lancor. Sekitar pukul 10.00 mereka bergerak menuju kantor wakil rakyat dengan menumpangi berbagai jenis kendaraan. Mulai dari sepeda motor, mobil carry hingga mobil bak terbuka.
Abdussalam selaku korlap aksi menyampaikan, masyarakat Pamekasan dari berbagai kalangan meminta agar pilkades tidak digelar tahun ini. Salah satu alasannya karena, anggaran yang dibutuhkan cukup tinggi.
Sementara, kondisi APBD Pamekasan mengalami defisit yang cukup signifikan. Dengan demikian, dari pada anggaran itu digunakan untuk menggelar pilkades, lebih baik digunakan untuk kepentingan lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
“Masyarakat satu suara menolak pilkades digelar tahun ini,” teriak Abdussalam saat berorasi.
Selain alasan anggaran, tahun 2023 sudah memasuki tahapan pemilu. Pemerintah sebaiknya fokus pada hajatan yang lebih besar itu dibanding menggelar pilkades. Apalagi, dari sisi keamanan, pilkades butuh penjagaan ekstra.
Kondisi demo sempat memanas. Sebab, Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin dan Ketua Komisi I Ali Masykur tidak kunjung menemui pendemo. Akibatnya, massa mendesak masuk ke dalam kantor wakil rakyat tersebut. “Ayo temui kami,” teriak Abdussalam. (diend)